Friday, March 25, 2011

Teritorialitas

Pengertian Teriteriolitas

Teritorialitas adalah suatu tingkah laku yang diasosiasikan pemilikan atau tempat tempat yang ditempatinya atau area yang sering melibatkan ciri pemilikannyadan pertahanan dari serangan orang lain.

Contoh:
Sebuah kamar tidur adalah teritori penghuninya. Bila ada orang lain masuk tanpa ijin penghuninya, maka si penghuni akan merasa risih karena daerah teritorialnya terganggu.
Seseorang menaruh barang-barangnya pada kursi tertentu dalam suatu ruang. Saat ia meninggalkan ruangan tersebut, barang-barang tersebut adalah identitas teritorialnya.
Kecendrungan terjadinya konflik dengan orang / kelompok lain yang bermaksud mengintervensi teritori tersebut dapat terjadi ketika batas teritori tidak jelas atau dapat dipermasalahkan.


Perbedaan Ruang Personal dan Teritorialitas
Ruang personal dibawa kemanapun seseorang pergi, sedangkan teritori memiliki implikasi tertentu yang secara geografis merupakan daerah yang tidak berubah – ubah.

Elemen – Elemen Teritorialitas
Ada 4 karakter dari teritorialitas :
  1. Kepemilikan atau Hak dari suatu tempat,
  2. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu,
  3. Hak untuk mempertahankan diri dari gangguan luar, dan
  4. Pengatur dari beberapa fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasar psikologis sampai kepada kepuasan kognitifdan kebutuhan – kebutuhan estetika.

Teritorialitas dibagi menjadi tiga, yaitu : teritorial primer, teritorial sekunder dan teritorial umum
Teritorialitas Primer 
Jenis teritori ini dimiliki serta dipergunakan secara khusus bagi pemiliknya. Pelanggaran terhadapteritori utama ini akan menimbulkan perlawanan dari pemiliknyadan ketidakmampuan untuk mempertahankan teritori utama ini akan mengakibatkan masalah serius terhadap psikologis pemiliknya, yaitu dalam hal harga diri dan identitas.
 
contoh teritorial berdasarkan di kehidupan sehari – hari misalnya :
Ruang kerja
Ruang tidur
 
Teritori Sekunder
Jenis teritori ini lebih longgar pemakaian dan kontrol perorangannya. Teritorial ini dapat digunakan orang lainyang masih di dalam kelompok ataupun orang yang mempunyai kepentingan kepada kelompok itu. Sifat teritorial sekunder adalah semi – publik.
contoh teritorial berdasarkan di kehidupan sehari – hari misalnya :
Kantor
Toilet
 
Teritorial Umum
Teritorial umum dapat digunakan oleh setiap orang dengan mengikuti aturan – aturan yang lazim di dalam masyarakat dimana teritorial umum itu berada. Teritorial umum dapat dipergunakan secara sementara dalam jangka waktu lama maupun singkat.
contoh teritorial berdasarkan di kehidupan sehari – hari misalnya :
Ruang kuliah
Bangku Bus

Dalam Usahanya membangun suatu model yang memberi perhatian secara khusus pada desain lingkungan, maka Hussein El-Sharkawy (dalam Lang, 1987) mengidentifikasikan empat tipe teritori.
  1. Attached Territory adalah “gelembung ruang” sebagaimana telah dibahas dalam ruang personal.
  2. Central Territory, seperti rumah seseorang, ruang kelas, ruang kerja, dimana kesemuanya itu kurang memiliki personalisasi. Oscar Newman menyebutnya ruang private.
  3. Supporting territory adalah ruang-ruang yang bersifat semi private dan semi publik.
  4. Peripheral Territory adalah ruang publik, yaitu area-area yang dipakai oleh individu-individu atau suatu kelompok tetapi tidak dapat memiliki dan menontonnya.

Privasi (Personal Space)

Privasi adalah salah satu konsep dari gejala persepsi manusia terhadap lingkungannya, dimana konsep ini amat dekat dengan konsep ruang personal dan teritorialitas.
Konsep ‘privacy’ dalam arsitektur bisa diartikan sebagai suatu kebutuhan manusia untuk menikmati sebagian dari kehidupan sehari-harinya tanpa ada gangguan baik langsung maupun tidak langsung oleh subjek lain. Hal ini dinyatakan dalam suatu ruang yang tertutup dari jangkauan pandangan maupun fisik dari pihak luar. Jadi jelas ada batasan-batasan fisik untuk mencapainya.

Pengertian Privasi sendiri antara lain adalah :

Privasi adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka. (http://id.wikipedia.org/wiki/Privasi)
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan menyangkut keterbukaan atau ketertutupan , yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar di capai orang lain. (Dibyo Hartono, 1986)
Psikologi mengartikan ‘privacy’ sebagai kebebasan pribadi untuk memilih apa yang akan di sampaikan. Dengan perkataan lain, ‘privacy’ dalam psikologi belum tentusampaikan atau dikomunikasikan tentang dirinya sendiri dan kepada siapa akan disampaikan akan tercipta hanya dengan adanya batasan-batasan fisik saja. Psikologipun mengklasifikasikan ‘privacy’ ini menjadi: ‘solitude’ yang berarti kesunyian, ‘intimacy’ atau keintiman, ‘anonymity’ atau tanpa identitas, dan ‘reserve’ yang berarti kesendirian.

Privacy memiliki 2 jenis penggolongan

1. Golongan yang berkeinginan untuk tidak diganggu secara fisik.
a. Keinginan untuk menyendiri (solitude)
Misalnya ketika seseorang sedang dalam keadaan sedih dia tidak ingin di ganggu oleh siapapun.
b. Keinginan untuk menjauhkan dari pandangan atau gangguan suara tetangga / lalu lintas (seclusion)
Misalnya saat seseorang ingin menenangkan pikirannya , ia pergi ke daerah pegunungan untuk menjauhkan diri dari keramaian kota.
c. Keinginan untuk intim dengan orang-orang tertentu saja, tetapi jauh dari semua orang (intimacy)
Misalnya orang yang pergi ke daerah puncak bersama orang-orang terdekat seperti keluarga.

2. Golongan yang berkeinginan untuk menjaga kerahasiaan diri sendiri yang berwujud dalam tingkah laku hanya memberi informasi yang dianggap perlu.
  • Keinginan untuk merahasiakan jati diri (anaonimity)
  • Keinginan untuk tidak mengungkapkn diri terlalu banyak kepada orang lain (reserve)
  • Keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga (not neighboring)



sumber: 
Dharma, Agus.Teori Arsitektur 3.Jakarta:Gunadarma,1998.
Prabowo, H. 1998. Pengantar Psikologi Lingkungan. Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

No comments:

Post a Comment